Home Roda Niaga Strategi PO Efisiensi : Tak Ada Istilah Kenek, Tapi Awak Kabin dan...

Strategi PO Efisiensi : Tak Ada Istilah Kenek, Tapi Awak Kabin dan Pramugari

4117
0
Po Bus Efisiensi

Jakarta – Persaingan bisnis angkutan bus kini kian sengit, karena tak hanya melibatkan antar sesama moda tapi juga dengan moda lain seperti pesawat udara dan kereta api. Menyikapi hal itu, Perusahaan Otobus (PO) Efisiensi memiliki cara sendiri yakni diferensiasi layanan layaknya sebuah angkutan udara.

“Di PO Efisiensi tidak ada istilah kenek dan sopir, tapi awak kabin dan pegemudi. Awak kabin ada pramugari dan kru. Ini bukan hanya untuk memberikan apresiasi terhadap profesi di angkutan bus, tetapi juga bertujuan memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengguna jasa angkutan kami,” tutur Deputy Chief Executive Officer (CEO) PT PO Efisiensi, Florentina, di sela acara diskusi MarkPlus Center : Transportation and Logisctics, di Jakarta, kemarin.

Menurut mantan pramugari perusahaan penerbangan nasional ternama itu, tugas pramugari adalah melayani kenyamanan penumpang sekaligus memandu dan memberikan arahan keselamatan selama perjalanan. Sementara kru atau awak kabin lainnya, selain membantu pramugari juga membantu pengemudi dalam hal yang berkaitan dengan teknis.

“Selain itu, mereka juga memeriksa AC di setiap kursi, membagikan minuman, memeriksa tiket dan memberikan arahan perjalanan bagi penumpang yang membutuhkan informasi, karena di saat awal perjalanan memutarkan video tentang prosedur keselamatan bus,” tutur Floren.

Keunikan layanan – yang dalam bahasa markering disebut sebagai sebuah diferensi – lain yang ditawarkan PO Efisiensi adalah, pusat pemberangkatan dan rest area yang dimilikinya. Dengan adanya rest area itu, perjalanan berkesan ekslusif bagi penumpang.

Meski hanya menempuh trayek jarak pendek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP yakni dari Yogyakarta – Cilacapa, Yogyakarta – Purwokerto, Yogyakarta – Banyumas, namun layanan seperti itu justeru menjadi daya saing tersendiri.
Maklum, seperti halnya PO lainnya, dia juga harus bersaing ketat dengan layanan kereta api.

“Animo masyarakat meningkat, karena bagaimana pun kenyamanan dan satu hal lagi experience dalam perjalanan merupakan hal yang ingin dinikmati konsumen. Kita harus melihat bagaimana keinginan dan perilaku konsumen,” tuturnya.

Terlebih, bagi penumpang yang ingin bertandang ke pusat pariwisata Yogyakarta yakni Malioboro atau hendak meneruskan perjalanan ke Bandara Adi Sucipto, ada kendaraan gratis yang disediakan PO Efisiensi untuk mengantar mereka. Walhasil, kata Floren, untuk jalur Selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta, Efisiensi bisa dibilang menjadi primadona.

Apalagi, dalam setiap 30 menit armada Efisiensi selalu tersedia. “Jadi inilah yang kami lakukan untuk memelopori keselamatan, kenyamanan, sekaligus kesenangan dalam menggunakan angkutan bus,” imbuhnya. (Ara)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here