Home Onderdil TUV Rheinland Operasikan Laboratorium Uji Ban, Termasuk untuk Truk dan Bus

TUV Rheinland Operasikan Laboratorium Uji Ban, Termasuk untuk Truk dan Bus

766
0

Tangerang Selatan – Perusahaan penyedia jasa pengujian dan sertifikasi mutu PT TUV Rheinland – anggota dari TUV Rheinland Jerman – meresmikan operasional laboratorium independen pengujian ban di Indonesia. Kehadiran laboratorium ini merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat sekaligus perkembangan pasar otomotif termasuk kendaraan komersial di Tanah Air.

Menurut I Nyoman Susila, Managing Director PT TUV Rheinland Indonesia , saat ini masyarakat Indonesia yang merupakan masyarakat modern memiliki tingkat mobilitas yang sangat tinggi. Mereka ingin bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat sekaligus aman dan nyaman.

“Termasuk menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan penumpang serta kendaraan umum. Begitu pun dengan perusahaan pengguna kendaraan niaga seperti truk dan bus. Tentu selain ingin armadanya aman, nayman, serta efisien dalam ongkos operasional maupun perawatan. Disinilah pentingnya kami hadirkan laboratorium ini,” paparnya saat ditemui di lokasi laboratorium di Taman Tekno, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (2/6).

Terlebih, kata Nyoman, ban merupakan bagian penting dari kendaraan karena fungsinya bukan hanya menyangga dan membuat kendaraan bergerak seiring dengan kiriman tenaga yang disemburkan mesin, tetapi juga menyangkut aspek keselamatan. Ban yang tidak bagus kualitasnya karena komponen bahan maupun proses pembuatan yang tak memenuhi standar menjadi biang marabahaya ketika kendaraan digunakan.

“Data dari Kepolisian RI pada tahun 2015 lalu, sekitar 23 persen kecelakaan di Indonesia dikarenakan faktor ban. Baik karena kualitasnya yang tidak bagus maupun karena faktor perawatan ban yang tidak memadai atau tidak semestinya,” paparnya.

Oleh karena itu, dia menyarankan para pabrikan ban untuk melakukan uji laboratorium secara independen sebelum memasarkannya ke masyarakat baik di pasar lokal maupun internasional atau diekspor. Terlebih, di pasar Indonesia pemerintah juga mewajibkan ban yang dipasarkan harus memenuhi standar SNI, dan di negara-negara tujuan ekspor pun demikian.

“Mereka (negara tujuan ekspor juga memiliki standar yang mengacu pada standar keamanan produk dan kualitas yang umum atau berlaku secara global. Bahkan United Nation (PBB) juga menetapkan standar kulaitas dan keamanan ban secara khusus,” tutur Nyoman.

Pernyataan ini diamini anggota Dewan Eksekutif Manajemen TUV Rheinland AG, Ralf Scheller. Menurutnya, dengan memenuhi unsur standar kualitasdan keamanan produk, para panbrikan yang beroperasi di Indonesia mendapatkan beberapa keuntungan. Pertama, produknya akan dipercaya dan digunakan oleh konsumen di Tanah Air karena kualitasnya terjamin.

Kedua, akan mudah menembus pasar ekspor yang lebih luas karena jaminan kualitas yang diakui secara global. “Apalagi sekitar 70 persen lebih ban produksi pabrikan di Indonesia diekspor ke berbagai negara. Kami menyediakan pengujian dengan standar berbagai negara maupun global,” kata dia.

Ihwal segmen kendaraan komersial di Tanah Air yang menyerap ban-ban berkaulitas global, Scheller menyebut potensinya sangat besar. Tak hanya truk dan bus yang berasal dari Eropa saja yang membutuhkan ban dengan kualitas berstandar yang telah diakui tetapi bus dari berbagai negara lainnya atau bahkan buatan pabrik di Indonesia.

Menurutnya, karena kualitas truk atau bus dari negara manapun termasuk dari lokal Indonesia) juga semakin bagus dan membutuhkan ban yang bagus pula dengan standar yang terjamin. “Apakah itu standar Indonesuia dan lainnya. Kedua, pasar kendaraan komersial di Indonesia baik truk maupun bus juga terus berkembang, sebab permintaan masyareakat Indonesia yang semakin maju seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” ucapnya.

Laboratorium seluas 530 meter persegi dan telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional itu menguji selain ban untuk truk, bus, dan kendaraan komersial lainnya juga menguji ban untuk mobil penumpang serta kendaraan roda dua. Layanan pengujian meliputi pengukuran dimensi, verifikasi dan pengukuran tread wear indicator, bread unseating, energy rem, daya tahan, tekanan inflasi, serta kecepatan tinggi. (Ara)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here