Jakarta – PT Astra International pada akhir bulan September yang lalu mengalami kenaikan laba bersih hingga 26 persen. Kenaikan ini juga dibantu melonjaknya penjualan kendaraan di sektor tambang dan alat berat.
Pada bisnis alat berat dan pertambangan menyumbang laba bersih sebesar Rp 3,4 triliun, melonjak 80% dari kuartal III-2016 sebesar Rp 1,89 triliun. Sempat membaiknya harga komoditas membuat sektor ini mengalami kinerja positif.
Bisnis otomotif tetap menjadi tulang punggung Astra. Sektor ini menyumbang laba bersih sebesar Rp 6,57 triliun, meningkat 10% dari periode yang sama di 2016 sebesar Rp 5,9 triliun.
Sedangkan sektor jasa keuangan mengalami kenaikan 42 % pada triwulan ketiga tahun ini. Hal ini membuat Astra International mendapatkan laba bersih lebih dari Rp 14 triliun di akhir September lalu.
Meski begitu, ternyata sektor bisnis infrastruktur dan logistik justru mengalami kerugian sebesar Rp 66 miliar. Berbanding terbalik pada periode yang sama tahun lalu dengan laba bersih Rp 213 miliar.
