Home Rest Area Inilah Sopir Truk Di Balik Perjuangan Yamaha WSBK

Inilah Sopir Truk Di Balik Perjuangan Yamaha WSBK

432
0
sopir truk
Ashley Banks, supir truk dan teknisi ban Pata Yamaha WSBK

DORSET – Kesuksesan Yamaha di World Superbike (WSBK) memang belum secemerlang di MotoGP.

Sejak WSBK dimulai pada tahun 1988, Yamaha baru sekali menjadi juara dalam kategori Manufaktur di WSBK 2007 tanpa mengantarkan pembalapnya menjadi juara.

Ben Spies, menjadi satu-satunya pembalap yang pernah membela Yamaha menjadi juara kategori Pembalap di WSBK 2009.

Dan tahun 2016 menjadi tahun perdana Yamaha kembali ke panggung WSBK setelah absen 4 tahun. Tahun ini Yamaha Motor Europe menggandeng Crescent Racing sebagai mitra kerja.

Setelah 8 seri digelar (dari total 13 seri), posisi Yamaha di urutan ke-5 di antara 6 manufaktur lainnya (Kawasaki, Ducati, Honda, BMW, Aprilia, MV Agusta) yang mengikuti WSBK 2016.

Dua pembalap Yamaha (Alex Lowes dan Sylvain Guintoli) pun belum masuk ke dalam jajaran elit 5 besar WSBK. Alex kini berada di posisi ke-10 dan Guintoli ke-13, sementara total pembalap WSBK 29 orang.

Di balik jibaku Yamaha, ada satu sosok yang memegang peranan penting. Dialah Ashley Banks, sopir truk Mercedes-Benz Actros yang telah bekerja dengan Crescent Racing sejak 2013 dan di FIM Superbike World Championship dari 2001.

Banks tidak hanya sebagai seorang sopir truk yang mengantarkan perlengkapan/peralatan kebutuhan Yamaha WSBK. Kita bisa menemukannya sedang merawat dengan cermat tumpukan ban Pirelli dan truk kesayangannya.

“Setelah truk diparkir, dicuci, dan siap, muatan dibongkar dan pengaturan garasi selesai, kami – 2 orang yang bertanggungjawan atas ban, masing-masing 1 orang untuk 1 pembalap – mulai mengalihkan perhatian ke ban dan roda. Kami mulai dengan membersihkan dan memeriksa semua roda secara keseluruhan – setiap pembalap memiliki hampir 10 set roda. Kepala Mekanik akan menginstruksikan ke kami apa saja persyaratannya untuk pencocokkan awal ban setelah dia mendapat lembar alokasi ban Pirelli. Lalu kami pergi ke truk Pirelli untuk mencocokan. Setelah itu kami ke garasi dan memeriksa kembali semuanya sebelum membungkus ban dan menyambungkannya ke pemanas,” jelas sopir truk berpengalaman ini.

Dia menambahkan sebelum setiap sesi dimulai mereka harus menyalakan pemanas selama 1.30 jam agar ban dan roda mendapatkan panas yang tepat. Pemeriksaan terakhir dari seorang teknisi ban adalah menstabilkan tekanan ban dan memastikan ban telah ditempeli label sesuai peraturan sebelum dipasang di motor.

Selepas balapan, Banks dan anak-anak buahnya harus mencopot semua ban dari roda dan mengembalikan ke Pirelli, sementara seluruh roda dimasukkan ke dalam truk Crescent Racing. Banks mengakui dirinya akan lebih sibuk ketika kondisi cuaca berubah-ubah.

“Saya sangat bangga menjadi salah satu bagian dari proyek ini dan yakin podium akan segera kita naiki. Semua orang telah bekerja dengan sangat keras dan saya sangat menyukai setiap perjalanan. Saya selalu mencintai Laguna Seca, dari balapannya hingga ke hamburger.” [Itn]

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here