Home Rest Area Sampah Lebaran di Beranda Tol Brebes Timur

Sampah Lebaran di Beranda Tol Brebes Timur

707
1
onggokan sampah.Arif Arianto

Brebes Timur – Prosesi mudik dan balik lebaran tak hanya diwarnai hiruk pikuk kemacetan lalu-lintas dan kesibukan pengguna jalanan, tetapi juga menyisakan dampak lain. Sampah yang dibuang sembarangan, termasuk di pintu masuk jalan tol misalnya.

Pemandangan yang tak elok – berupa serakan sampah – ditemui Otoniaga di gerbang atau beranda pintu tol Penjagan, Brebes Timur, Jawa Tengah, di hari Sabtu (9/7) atau H+4 kemarin. Onggokan sampah baru baik kertas, kardus, kaleng, botol minuman plastik, hingga tas kresek teronggok dan terserak di lokasi itu.

sampah

Panjang serakan cukup panjang sekitar 60-70 meter. Dilihat dari kondisinya, sampah-sampah itu terlihat masih baru. Artinya, benda-benda itu baru saja dibuang oleh penggunanya tak lebih dari dua atau tiga hari sebelumnya.

Menurut salah seorang petugas jalan tol yang tak bersedia disebut namanya, sampah-sampah itu memang baru. Keberadaannya terus bertambah saban hari, meski petugas kebersihan rutin memungutnya.

Onggokan sampah di pintu masuk atau beranda jalan tol Brebes Timur- Arif Arianto,otoniga
Onggokan sampah di pintu masuk atau beranda jalan tol Brebes Timur- Arif Arianto,otoniga

“Mobil-mobil yang beristirahat di sini (berada atau depan pintu masuk tol) umunnya istirahat sambil makan. Tapi anehnya sampah dibuang begitu saja. Padahal, kendaraan yang mereka pakai juga yang menengah bahkan ada yang kelas mewah. Artinya mereka orang berada atau berpendidikan,” paparnya saat ditemui Otoniaga.

sampah di depan jalan tol
sampah di depan jalan tol

Salah seorang pengguna jalan tol yang hendak balik ke Jakarta, Tedy Rusmana, menyebut onggokan sampah di depan jalan tol itu menjadi bukti betapa rendahnya budaya masyarakat. Meski berstatus sosial menengah dan memiliki kemampuan ekonomi yang cukup ternyata tak berdampak pada pola pikir dan sikap.

“Ada dua sisi yang kontras. Banyak masyarakat menjadikan mobil sebagai simbol status dan kemampuan ekonomi. Tetapi budaya (bersih, sehat, dan tertib) yang merupakan simbol sebenarnya dari kelas strata sosial ternyata tidak tercermin dari mereka. Itulah tingkat budaya masyarakat kita,” kata dia disusul tawa.

Padahal, di jalan tol jelas terlihat tulisan dilarang membuang benda apapun, tetapi sebagian pengguna jalan ini seolah tak hirau. Begitu pun dengan peringatan-peringatan berupa kata-kata yang disampaikan petugas. (Ara)

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here