Home Onderdil Pertamina Uji Komparasi Dexlite dan Biosolar Gunakan Bus Mercedes-Benz dan Hino

Pertamina Uji Komparasi Dexlite dan Biosolar Gunakan Bus Mercedes-Benz dan Hino

521
0

Cibitung – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV pada hari Selasa (21/11/2017) kemarin melakukan uji komparasi bahan bakar diesel Dexlite dan Biosolar bekerjasama dengan PO Sinar Jaya Bus, ATPM Mercedes Benz Distribution Indonesia dan Hino Motor Sales Indonesia menggunakan bus Bus Mercedes Benz Double Decker dan Hino RN.

“Uji komparasi ini akan menggunakan 2 unit bus Sinar Jaya, Bus Mercedes Benz Double Decker dan Hino RN sejauh 20.000 KM dengan Rute Pulo Gebang – Pekalongan dan Cikarang –Pekalongan,” ujar Ibnu Chouldum General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region IV.

“Teknisnya nanti 10.000 KM pertama menggunakan Dexlite dan 10.000 KM berikutnya menggunakan Solar, sehingga akan terlihat perbedaannya” terang Ibnu Chouldum.

Tidak hanya bekerjasama dengan PO Sinar Jaya Bus serta ATPM Mercedes Benz Distribution Indonesia dan Hino Motor Sales Indonesia saja, pada pengujian komparasi bahan bakar diesel ini Pertamina juga menggandeng LAPI ITB sebagai lembaga independent.

Dengan adanya pengujian ini, Pertamina ingin memperlihatkan sekaligus mengedukasi masyarakat serta para pengusaha Kendaraan Komersial seperti Aptrindo (Asosisasi Pengusaha Truk Indonesia) dan Organda (Organisasi Angkutan Darat) bahwa bahan mereka memiliki bakar diesel yang lebih baik dibandingkan Biosolar bersubsidi yang sesuai dengan standar pabrikan mesin dengan Cetane Number 51, Sulfur Content Maximal 1200ppm serta mengandung Additif Detergency.

“Sebagai informasi, bahwa sulfur pada mesin diesel menjadi musuh utama bagi kendaraan bermesin diesel, karena impact sulfur yang tinggi akan membuat mesin menjadi korosif, mengakibatkan Kerak, dan penyumbatan di filter saluran bahan bakar serta mempengaruhi kadar emisi gas buang. Maka makin rendah sulfur, akan makin baik. Sedangkan additif detergency yang ada di Dexlite digunakan untuk membersihkan ruang bakar mesin diesel, dan membersihkan kerak-kerak kotoran akibat dari pembakaran mesin.” Terang Iin Febrian Manager Retail Pertamina Marketing Operation Region IV. “ Sedangkan untuk Biosolar, jumlah sulfur sebanyak 2500 PPM dan tidak memiliki additif detergency ” Tambahnya

“Hasil uji ini akan kami perlihatkan dan kami umumkan setelah sudah melewati 20.000 KM, atau kurang lebih dalam satu bulan berjalan. Dan akan kami sampaikan khususnya kepada para pengusaha Aptrindo dan Organda, dengan harapan para pengusaha angkutan komersil mau beralih kepada produk yang jauh lebih berkualitas” tutur Andar Titi Lestari, Manager Communication and relations MOR IV.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here